Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Mendidik Anak Cowok

ditulis oleh : Bimbel Anak Saturday 13 December 2014 2 comments
Anak Sering Menangis 
Bimbingan Belajar Anak - Berawal dari ikut ikutan  atau sekedar seru seruan bersama teman teman, akan tetapi jika kebablasan bisa berbahaya juga. 

Zaman sekarang banyak sekali anak cowok yang "melambai", artinya fisiknya cowok tetapi gaya serta penampilannya seperti perempuan.

Lalu bagaiman jika anda mempunyai anak laki laki agar tidak ikut terjerumus menjadi cowok "melambai"?. 

Yang jelas faktor keluarga atau lingkungan sekitar nya juga harus benar-benar mendukung, kenapa begitu?

Karena keluargalah yang paling mengerti tingkah laku anak dalam kesehariannya dan juga dari keluargalah anak bisa menjadi lebih dekat dan akan merasa nyaman.



Hal yang perlu diperhatikan agar anak laki laki anda tidak "melambai", diantaranya adalah:

  • Pada saat anak masih kecil dan masih belum bisa memilih barang kebutuhannya maka orangtua yang harus memilih atau membelikan kebutuhan anak sesuai dengan jenis kelamin anak. Jangan pernah membelikan barang kebutuhan anak laki laki anda serba pink. Karena warna pink identik dengan warna untuk anak perempuan.
  • Tekadang karena begitu terobsesinya untuk memiliki anak perempuan, banyak sekali orangtua yang mendadandani anak laki lakinya seperti perempuan, misalnya saja diberi perhiasan gelang tangan, kalung, cincin. Alasan mereka (orangtua) mendandani anak laki lakinya seperti anak perempuan dengan alasan dia masih kecil toh juga belum mengerti. Hal inilah yang apabila sejak awal dirubah maka akan berakibat yang tidak baik bagi perkembangan anak kedepannya.
  • Berikan mainan sesuai dengan dirinya  ( anak laki laki ). Jangan sampai anak laki laki dibelikan boneka atau mainan masak yang biasa dimainkan oleh anak perempuan.

Yang perlu diingat, mainan yang diberikan kepada anak harus benar benar aman. Jangan sampai membahayakan jiwa anak itu sendiri.

Salah satu mainan yang bisa diberikan kepada anak adalah gasing. Seperti yang dibelikan papa sore ini. Qiral mendapatkan mainan yang selama ini diimpikannya yaitu  Gasing Petarung berwarna biru. Cara bermainnya pun juga cukup mudah. Cukup dengan memasukkan alat penarik dibagian bawah kepala gasing kemudian menariknya maka gasing akan berputar dengan sangat kencang. 
gasing yang dimiliki Qiral adalah TOR BLADE, sedangkan tor blade sendiri ada beraneka macam jenisnya seperti :

  • Dread Dragon
  • Poison Scorpion
  • Wings Falcon
  • Reptile Hydra
  • Antler Goat
  • Blaze Liger
  • Rocky Golem
  • Morthal Shark
  • Thuner Wolf

Harga dari masing masing gasing petarung juga bervariasi, mulai dari Rp. 26.000,00 sampai dengan  Rp. 70.000,00. selain itu, sekarang ini tak perlu takut  bermain gasing bisa meluncur kemana mana, sudah ada papan peluncur atau papan petarung yang dijual belikan di toko-toko mainan dengan harga variatif tergantung besar kecilnya ukuran serta bahan yang digunakan.

Nah, bagi anda yang memiliki anak laki laki, maka didik dan ajarkan gaya serta,penampilan serta tingkah laku seperti anak laki laki pada umumnya. 

Baca Selengkapnya ....

Dampak Dari Memukul Anak

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday 7 December 2014 0 comments
Sayang mama dan papa 
Bimbingan Belajar Anak - Kesabaran memang ada batasnya. Terkadang sesabar apapun seorang ibu, suatu waktu akan teruji juga. Jika nasehatnya yang sudah diberikan berulang ulang tetapi tetap diabaikan oleh anak, tak hayal cubitan mama akan mampir juga ke badan anak. Atau bahkan teriakan mama yang menggelegar keluar dari mulut sang mama. Tujuan mama sebenarnya adalah hanya ingin membuat anak lebih disiplin, tapi ingat.... daya tangkap anak terhadap tingkah laku orang di sekitarnya seperti spons yang bisa menyerap dengan kuat tanpa disaring. Yang ada dampak ke depannya sangat luar biasa bagi anak.

Jika dibuat perbandingan antara pukulan dan pelukan terhadap anak maka bisa dibilang 1 : 100. Yang artinya 100 pelukan yng diberikan orangtua akan kalah dengan 1 pukulan terhadapnya. Memori yang diingatnya adalah pukulan yang perbandingannya jauh lebih sedikit dari pelukan. Mengerikan bukan dampak yang dihasilkan dari satu pukulan tersebut?

Kebiasaan memukul anak bisa langsung terekam pada memori anak. Sesekali coba perhatikan ketika anak perempuan mama bermain boneka dan sesekali juga dia memarahi bonekanya serta mencubitnya. Si anak yang berperan  sebagai mama dari boneka akan mempraktekkan apa yang dilakukan mama setiap hari kepadanya. Selain itu, anak yang sering dipukul akan berperilaku lebih agresif ketika dia menganjak remaja atau dewasa nantinya.

Memukul atau hukuman fisik pada anak tidak bisa membuat anak belajar untuk menyelesaikan konflik dengan cara efektif. Mereka akan memendam rasa marah dan dendam. Yang lebih menakutkan adalah anak  tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan yang sama di masa depan.

Memukul akan membuat anak salah dalam menangkap pesan yang salah yaitu tindakan memukul adalah dibenarkan. Yang mereka tangkap adalah memukul pada anak yang lebih kecil adalah diperbolehkan. 

Orangtua yang suka memukul Anak akan menjadi panutan bagi anaknya di masa depan.  Anak akan beranggapan bahwa dengan memukul maka bisa menyelesaikan masalahnya. Oleh karena itu, melihat dampak yang dihasilkan jika orangtua suka memukul kepada anaknya sangatlah besar maka anda sebagai orangtua haruslah menyadari semenjak dini. Memukul anak bukanlah cara yang tepat untuk mendidik mereka menjadi orang yang lebih baik. 

Baca Selengkapnya ....

Makna Hari Ibu "22 Desember"

ditulis oleh : Bimbel Anak Saturday 6 December 2014 3 comments
Happy "mothers day" mama 
Bimbingan Belajar Anak - Siapa yang tidak ingat kalau di bulan ini (Desember) terdapat hari istimewa untuk para bunda. Tanggal 22 desember setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ibu atau Mothers Day. Nah, seberapa penting sih peran seorang ibu?

Peran ibu sangatlah penting dalam membentuk bangsa yang kuat, meskipun peran ayah dalam mendidik anaknya juga tidak kalah penting. Akan tetapi kenapa ibu memiliki peran yang lebih penting dibandingkan dengan ayah? Ini disebabkan  karena jalinan biologis serta psikologis ibu lebih panjang dibandingkan seorang ayah. Selain itu, sifat alamiah yang dimiliki seorang wanita yaitu cinta dan kasih sayang yang tak pernah ada habisnya. Kelembutan , ketegaran, serta kekuatan yang telah Tuhan karuniai menjadikan ibu memiliki keutamaan dalam hal mendidik anak.

Di masa modern sekarang ini, potret seorang ibu yang diharapkan sudah mulai mengalami ketidakstabilan. Emansipasi wanita yang tidak tepat penerapannnya dan mungkin malah sering kebablasan sehingga banyak ibu yang ikut serta membantu mencukupi kebutuhan keluarga secra materi yaitu dengan berkaris demi ekonomi keluarga.

Terkadang seorang ibu yang memiliki karier beranggapan bahwasanya "tidak apa-apa" apabila dirinya berkarier di luar rumah yang terpenting segala kebutuhan anak tercukupi dan anak tetap bisa bersekolah hingga terkadang melupakan tugas utamanya sebagai seorang ibu yaitu mendidik serta membentuk karakter anaknya.

Dengan sifat "istimewa" yang dimilki seorang ibu maka sudah seharusnyalah kita (ibu) lebih berperan dalam mendidik anak anak kita sendiri, bukanlah guru yang ada di sekolah mereka. Pada dasarnya belajar atau menuntut ilmu bukan hanya di sekolah namun yang lebih utama adalah pembelajaran yang diterima oleh anak atas pembiasaan karakter yang didapatkan di rumah.

Seorang anak kelak akan tumbuh menjadi seorang pemimpin yang seharusnya berakhlak ataupun sesorang yang ahli dibidang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Ibu sebagai pemeran utama di rumah, yang memilki banyak waktu dibanding ayhnya untuk mebentuk karakter anak dari dini. 

Mendidik merupakan tugas mulia sepanjang masa, khususnya ibu yang menjadi "sekolah" utama bagi anaknya. Ibulah pilar utama dalam proses pendidikan anak. Bahagia dan sukses seorang anak tergantung dari peran ibu sebagai pendidik

Moment hari ibu bsa dijadikan sebuah refleksi bagi setiap ibu ataupun calon ibu di Indonesia untuk menyadari bahwa betapa pentingnya peran mereka sebagai pendidik utama bagi anak anak mereka.

"Wanita (Ibu) adalah tiang negara", yang artinya ibu menjadi poros penting dalam pembangunan suatu bangsa yang bahagia dan sukses.

Selamat Hari Ibu..... 

Baca Selengkapnya ....

Cara Cepat Mengatasi Anak Mengompol

ditulis oleh : Bimbel Anak Wednesday 3 December 2014 1 comments
Bimbingan Belajar Anak 
Ketika masih bayi, mengompol adalah hal yang wajar. tetapi jika anak sudah besar dan masih saja mengompol, ini yang bisa dibilang tidak wajar. 

Biasanya anak usia 5 tahun sudah bisa diajarkan untuk tidak mengompol pada saat tidur.  Berbagi cara bisa dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan mengompol ketika tidur.

Memang susah ketika anak sudah besar tetapi masih saja mengompol. Bepergian jauh atau menginap ke rumah saudara pasti akan disibukkan dengan kebiaaan ini. 

Terkadang orangtua juga akan malas untuk bepergian karena tidak mau disusahkan dengan kebiasaan mengompol anak. 

Jika anda merupakan salah satu orangtua yang msih memiliki  buah hati mengompol padahal usianya sudah besar, maka hal yang harus diperhatikan adalah :

  • Tetaplah bersabar menghadapi kebiasaan anak tersebut. Jangan pernah memarahinya atau bahkan menghukumnya ketika anak mengompol. Ini disebabkan karena anak belum bisa mengatur kandung kemihnya.  Memarahinya bukan jalan keluar untuk menghentikan kebiasaan mengompol.  Justru ini akan membuat anak semakin tertekan dan stres.
  • Batasilah asupan minum ketika anak ingin tidur.  Apabila anak terlalu banyak minum sebelum tidur maka biasakan juga untuk buang air kecil sebelum tidur.
  • Orangtua harus tanggap, pada saat anak gelisah di tengah lelap tidur maka segeralah mengangkat atau membangunkannya untuk di ajak ke kamar mandi. 
  • Tidur yang terlalu lelap terkadang membuat anak tidak menyadari kalau dia sudah buang air kecil di tempat tidur. Untuk  mengantisipasi hal tersebut maka paling tidak 4 - 5 jam setelah anak tidur cobalah untuk membangunkannya dan mengajaknya ke kamar mandi.
  • Pujian merupakan salah satu penghargaan yang ampuh untuk anak agar tetap bersemangat untuk tidak megompol. Anak akan merasa senang dan bangga karena bisa melewati malam tanpa bau ompol.
  • Buatlah kesepakatan dengan anak bahwa jika mengompol maka konsekuensinya adalah dia harus membantu mencuci sprei, selimut ataupun baju yang terkena ompol. Ini bukan hukuman akan tetapi cenderung ke tanggung jawab. Anak bisa belajar bertanggungjawab dengan apa yang sudah diperbuatnya dengan konsekuensi yang sudah disepakati bersama.
  • lain halnya jika mengompol disebabkan karena alasan medis ( infeksi saluran kemih ), maka hal yang harus dilakukan adalah menghubungi dokter spesialis untuk berkonsultasi.

Semoga bermanfaat bagi anda yang memiliki buah hati  masih mengompol meskipun usianya sudah besar.

Baca Selengkapnya ....

Anak Merupakan Kekuatan Yang Luar Biasa Bagi Orangtua

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday 30 November 2014 0 comments
Minum susu dalam botol 
Memiliki keturunan (anak) merupakan dambakan semua orang. Anak merupakan salah satu penyemangat untuk menjalani kehidupan. Ketika anak sudah hadir, banyak sekali perubahan yang terjadi pada kita.  Akan semakin bahagia dan percaya diri untuk menghadapi apapun, demi buah hati.

Pada awal kehadirannya memang terasa sulit, tengah malam menangis dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yang ada juga ikut menangis. Tapi tahapan tahapan seperti inilah yang sangat fantastis. Ini yang menjadi pembelajaran serta pengalaman baru bagi orangtua yang baru saja dikaruniai buah hati.

Ketika anak sudah beranjak dewasa, semakin menjadi kekuatan bagi orangtua.

Permasalahan apapun terasa ringan ketika kita melihat senyum manisnya.

Menjadi ibu rumah tangga mungkin pekerjaan tersulit yang pernah ada.

"Tapi aku lebih bahagia dan merasa sangat percaya diri serta berani menghadapi apapun, semua ini berkat anankku ( Qiral Bima Josha )".

Kata kata itulah yang pasti akan diucapkan orangtua untuk buah hati tercinta.

Baca Selengkapnya ....

Belajar Mandiri Dengan Memakai Sepatu Sendiri

ditulis oleh : Bimbel Anak Saturday 29 November 2014 1 comments
Model Sepatu Anak 
Bimbingan Belajar Anak - Pernahkah ayah atau bunda melihat putra putri nya memakai sepatu atau alas kaki kepunyaan ayah bunda. Dengan penuh rasa percaya diri mereka memakainya meskipun ukuranya lebih besar atau sangat besar dari ukuran kaki anak-anak. Dengan bangga mereka berjalan kesana kemari memperlihatkan bahwasanya dia bisa memakai sepatu dengan benar (menurut mereka).

Untuk bisa menggunakan sepatu sendiri tentu saja membutuhkan latihan.  Tahapan yang dilalui tentu saja tidak sama antara anak satu dengan yang lain.

Maka dari itu, membiasakan anak untuk mandiri dalam hal sekecil apapun harus dimulai sejak dini.  Ini akan berpengaruh pada kemandirian anak pada saat dewasa kelak.

Anak sudah bisa dilatih untuk menggunakan sepatu sendiri sekitar umur 2 sampai 4 tahun.  Dengan penuh kesabaran tentunya Anak sudah bisa diajari memakai sepatu dengan benar.  Melatih anak memakai sepatu harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan.  Tidak harus ada kata-kata kasar serta cubitan. Ini akan menambah stimulasi anak belajar memakai sepatu sendiri berjalan dengan cepat.

Usia balita (bawah lima tahun) merupakan usia belajar yang mudah dengan catatan adanya bimbingan serta diberi contoh yang benar maka balita akan sanggup untuk menirukannya.

Usia minimal 2 tahun, anak biasanya sudah mampu memasukkan sendiri kakinya ke dalam sepatu. Meskipun mereka belum mengetahui mana sepatu untuk kaki kanan maupun untuk kaki kiri.

Memasuki usia 3 tahun, mereka sudah mulai bisa memakai sepatu sendiri. Ada yang sudah bisa mengetahui antara sepatu kanan dan kiri.  Mereka bisa membedakan antara kanan dan kiri karena kebiasaan setiap harinya menggunakan alas kaki dan ketika mereka salah memakainya maka tugas dari orangtua untuk mengingatkan atau membimbingnya.

Ada beberapa tips dibawah ini, untuk anak lebih mudah belajar memakai sepatu sendiri:
  • Sepatu yang cocok dengan usianya.  Setiap umur anak pasti memiliki model yang tidak sama. Orangtua harus lebih pintar dalam memilihnya. Jika anak usia 2 sampai 3 tahun tidak seharusnya dibelikan sepatu dengan hak yang tinggi.  Tidak perlu juga membelikan sepatu dengan model bertali. Cukup sepatu yang langsung pakai atau model kancing.  Ini jauh lebih mudah untuk proses belajar anak karena pada usia ini, anak baru bisa diperkenalkan dengan memasukkan kaki ke sepatu.
  • Jika anak sudah bisa memakai sepatu, langkah selanjutnya adalah membimbing anak untuk bisa membedakan antara kanan dan kiri. Orangtua cukup mengingatkan kepada anak ketika mereka salah menggunakan sepatu.  Kebiasaan inilah yang akan membuat anak lama kelamaan memahami antara sepatu kanan dan sepatu kiri.

Ingin melatih anak menjadi mandiri memang harus dilakukan dari dini.  Peran orangtua sangatlah penting agar hal ini berhasil.  Semoga bisa bermanfaat bagi anda yang ingin melatih anak memakai sepatu sendiri.

Baca Selengkapnya ....

photo of Sri
Sri Paryati @mbak siphe | Google
Bimbingan Belajar Anak
| Contact Email | Disclaimer | TOS/T$C | Prifacy Policy | Copyright of 2016 | Bimbingan Belajar Anak | My Ping in TotalPing.com |