Beberapa contoh kata "jangan" yang tidak perlu diucapkan?

ditulis oleh : Bimbel Anak Monday 17 November 2014 2 comments
Kucing kesayangan si Ringgit 
Mendidik dan membimbing anak merupakan kebahagiaan bagi setiap orangtua. Akan tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk melakukan hal tersebut. Ada hal hal yang sebenarnya sepele akan tetapi berdampak sangat besar terhadap tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah penggunaan kata "jangan".

Kata "jangan" memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tumbuh kembang anak. Kata tersebut akan berdampak pada daya kreatifitas anak. Anak akan merasa terkekang untuk meng ekspresikan kemampuannya.

Kata "jangan" yang selalu diterima anak akan tertanam secara sendiri nya.  Jika kata tersebut sudah mendarah daging di otak anak maka si anak akan berfikir bahwasanya apa saja yang akan dilakukannya sudah barang tentu akan salah atau tidak diperbolehkan. Alhasil anak akan cenderung diam tidak melakukan aktifitas apa-apa yang mengakibatkan si anak tidak bisa berkembang atau tidak berani mengeluarkan setiap ide ide di kepalanya.

Beberapa contoh kata "jangan" yang seharusnya tidak perlu diucapkan adalah :

1. Anak susah untuk diajak tidur siang. Sedangkan mama berharap anak rutin untuk melakukan hal itu.
"Ayo buruan tidur siang JANGAN main terus !".
Sebenarnya ada kalimat lain yang bisa diucapkan tanpa menyebut kata "jangan".
Misalnya saja:
"Bonekanya diajak tidur yuk... pasti bonekanya akan senang kalau bisa tidur dipeluk sama kakak..."
Mungkin kalimat tersebut jauh lebih baik daripada perintah sebelumnya.

2. Bermain air memang salah satu hal yang disukai anak.  Akan tetapi aktifitas ini merupakan salah satu hal yang tidak disukai mama. Ketika anak sedang asyik bermain air dan mama ingin menghentikan aktifitas tersebut maka secara spontan juga mama akan bilang "JANGAN main air!".
Alangkah baiknya mama mengalihkan aktifitas anak dari main air ke aktifitas lainnya tanpa harus menggunakan kata "jangan".

Misalnya saja "Main mobil - mobilan yuk dek.... adek sebelah sana dan mama sebelah sini nanti adek dorong biar mama yang tangkap di sini".
Jauh lebih baik kan?

3. Menanamkan kepada anak dengan sesuatu yang tidak pasti atau tanpa alasan. Misalnya saja "Jangan pernah berbicara atau dekat dengan orang yang baru dikenal".
Kelihatannya memang sepele akan tetapi kalimat tersebut sangat berpengaruh bagi jiwa atau perkembangan anak. Anak belum bisa mengolah kata secara dalam. Apa yang di perintahkan mama pasti alan langsung "ditelan" mentah mentah. Dampak dari kalimat tersebut adalah anak menjadi kurang berani jika berada pada tempat baru. Mereka selalu ingat dengan ucapan "jangan berbicara dengan orang yang baru dikenal". Hal ini justru akan membatasi diri anak itu sendiri.

Kata "jangan" sebenarnya hanya bersifat sementara menghentikan kegiatan anak yang tidak disukai mama hanya pada saat itu saja. Alangkah baiknya menghindari kata "jangan" dalam membimbing anak.  Membimbing serta mendidik anak dengan tulus dan sabar merupakan kunci utama.

Ingat.....mendidik dan Membimbing anak merupakan kebahagian yang luar biasa bagi setiap orangtua.


Baca Selengkapnya ....

Tips aktifitas anak tetap berjalan normal saat musim hujan

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday 16 November 2014 0 comments
aktifitas anak  
Di Indonesia terdapat dua musim yakni musim kemarau dan musin penghujan.  Pada saat musim kemarau, matahari bersinar dengan teriknya. Dijalan raya debu beterbangan dimana mana. Ingin keluar rumah rasanya segan karena panas yang begitu menyengat badan.  Lain halnya ketika musim penghujan tiba.  Udara yang dingin membuat kita menjadi sedikit nyaman.  

Pepohonan juga nampak hijau dimana mana. Akan tetapi jika hujan terus menerus tetap saja ada dampak negatifnya. Banjir, tanah longsor , merupakan beberapa akibat dari hujan yang turun terus menerus.  Serba salah memang kita menyikapinya , jika musim kemarau panjang kita berharap segera turun hujan.  Akan tetapi begitu musim penghujan tiba , kita masih mengeluh bahwasanya hujan mengganggu aktifitas kita sehari hari.

Bagi kita semua yang memiliki buah hati , hujan tentu saja tidak boleh menjadi penghalang bagi anak anda untuk tetap beraktifitas ke sekolah.  Jika anak terbiasa membolos belajar karena hujan turun maka ini akan menjadi kebiasaan sampai dia besar nanti. Ketika mereka sudah besar dan sudah bekerja pada suatu perusahaan maka hal ini suatu saat akan dilakukannya.  Tidak masuk kerja dengan alasan hujan turun, jangan sampai ini terjadi pada anak anda.

action dulu mah....

Sekarang sudah mulai masuk musim penghujan maka hal yang harus dipersiapkan agar aktifitas anak tetap berjalan normal adalah :

  • Persiapkan jas hujan buat anak.  Pilihlah jas hujan dengan model atasan dan bawahan karena model jas hujan ini lebih simple dan tidak mengganggu ketika anak berjalan ditengah guyuran air hujan.
  • Jika memang tempat belajar anak berada tidak jauh dari rumah maka alangkah baiknya orangtua menjemput anak.  Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.  Yang namanya anak pasti akan tertarik melihat genangan air / air mengalir,  yang ditakutkan adalah mereka penasaran untuk bermain dalam aliran air dan tidak menghiraukan keselamatan mereka sendiri.
  • Sedia obat penurun panas dan obat flu di kotak obat. Karena di musim penghujan anak anak rentan dengan sakit panas dan pilek.


Itulah beberapa tips untuk menghadapi datangnya musim penghujan agar buah hati kita tetap fit dan bisa beraktifitas seperti biasanya.


Baca Selengkapnya ....

Musibah Mengintai Anak Dibalik Eskalator

ditulis oleh : Bimbel Anak Thursday 13 November 2014 1 comments
Anak Hebat 
Melihat serta mendengar berita tayangan televisi, pasti akan membuat kita menjadi lebih berhati-hati jika mengajak anak pergi ke mall atau pusat perbelanjaan yang lain.  Banyak sekali kejadian yang menimpa anak dibawah umur sampai berujung pada cacat fisik seumur hidup atau bahkan kematian.  

Kejadian yang sering kita dengar adalah  anak terjepit eskalator atau tangga berjalan, jatuh dari eskalator atau bahkan jatuh dari lantai atas. Sedangkan kejadian yang baru saja diberitakan di televisi akhir-akhir ini adalah anak tersetrum kabel dari neon box yang tidak tertata dengan baik dan aman.

Dari kejadian seperti diatas, kita tidak bisa 100% menyalahkan pihak mall atau pusat perbelanjaan tersebut.  Kita sebagai orangtua wajib menjaga keamanan buah hati kita dan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang akan terjadi pada anak kita.  Maka dari itu teruslah selalu waspada dengan tingkah laku anak anda.  Jangan pernah memberi kepercayaan sepenuhnya dengan melepas anak sendirian sedangkan orangtua asyik memilih atau berbelanja kebutuhan pribadi. 

Jika memang anda sudah menyadari bahwa anak anda merupakan salah satu anak yang hiperaktif alangkah baiknya jangan pernah pergi ke mall hanya berdua saja.  Ajaklah seseorang yang bisa anda percaya untuk menjaga dan mengawasi anak anda jika sewaktu waktu anda sedang memilih atau berbelanja kebutuhan yang diinginkan.

sumber gambar : google.co.id

Jangan pernah membiarkan anak menaiki eskalator sendirian mekipun mereka meronta dan meminta untuk berdiri sendiri.  Pegang tangannya karena anak kecil memiliki keseimbangan yang belum begitu baik dibandingkan dengan orang dewasa pada saat menaiki tangga berjalan atau eskalator.

Pengawasan orangtua pada saat berada di mall atau dimanapun berada akan mengurangi resiko kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan pada anak. Hilangkanlah kepentingan pribadi anda hanya untuk mendapatkan barang yang diinginkan agar keselamatan buah hati anda tetap terjaga.

Semoga bermanfaat....


Baca Selengkapnya ....

Pentingnya Melatih Motorik Halus Anak

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday 9 November 2014 0 comments
Trio nying-nying | 
Keterampilan menulis termasuk dalam keterampilan motorik halus ketika seorang anak sudah cukup mampu melakukan kegiatan motorik kasar seperti melompat, melempar, hingga berjalan cepat atau lari.  

Pencapaian motorik kasar anak biasanya pada saat anak berusia 3 tahun sedangkan motorik halus akan dicapai sesudahnya. Salah satu cara melatih motorik halus ketika anak berusia 3 tahun adalah dengan memegang alat tulis.

Kemampuan motorik halus yang terkait langsung dengan keterampilan menulis adalah ketika anak memegang alat tulis.  Ini bisa dilihat saat jari anak mulai terampil dalam mewarnai gambar maupun menebalkan garis putus-putus. 

Apabila hal ini terus diasah dan dilatih dalam suasana yang menyenangkan serta nyaman akan didapatkan hasil dengan kualitas tulisan maupun gambar yang rapi dan mudah untuk dibaca. 

Kegiatan yang bisa menstimulasi kemampuan motorik halus anak diantaranya adalah :
  • Mewarnai gambar.  Kegiatan mewarnai gambar melatih anak untuk mengasah kemampun motorik halusnya sebagai salah satu sarana untuk mempersiapkan kemampuan menulis.  Dalam melakukan kegiatan ini hal yang diperhatikan oleh orangtua adalah :  1).Pilihlah gambar yang akan diwarnai dengan gambar yang disukai anak.   2).Mulailah dengan memberinya gambar yang sederhana, mudah dan sering dilihat oleh anak. Jika hal ini sudah bisa dikuasai oleh anak maka tahap gambar bisa ditingkatkan ke model yang lebih sulit.  3).Jangan pernah memaksa anak untuk mewarnai gambar yang dipilih oleh mama sedangkan anak tidak menyukainya.  4).Jangan pernah mencela setiap hasil gambar anak.  5).Meskipun mereka mewarnai sampai keluar batas garis, berantakan.  6).Ini akan membuat anak menjadi tertekan dan kehilangan semangat untuk mewarnai. 7).Beri kebebasan anak untuk mewarnai sesuai yang diinginkannya. Ini akan mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak.

  • Menebalkan titik-titik.  Kegiatan ini bertujuan utnuk melatih anak dengan konsep yang benar yaitu dari kiri ke atas dan dari atas ke bawah.  Apabila anak sudah bisa menulis dengan konsep yang benar maka secara bertahap ditingkatkan dengan latihan menulis angka.

  • Menggunting dan menempel.  Gerakan halus yan dilakukan anak pada saat menggunting dan menempel akan melatih jari jemari sehingga anak akan lebih mudah untuk menulis. Menggunting dan menempel juga melatih koordinasi tangan, mata, serta konsentrasi yang dibutuhkan anak untuk fokus pada satu aktifitas termasuk menulis.


Jangan pernah mengutamakan hasil akhir dari apa yang dikerjakan oleh anak yang masih dalam proses belajar, akan tetapi proses dibalik hasil tulisan gambar tersebut adalah hal yang paling penting lebih diutamakan. 

Baca Selengkapnya ....

Pentingnya Menulis Bagi Anak

ditulis oleh : Bimbel Anak Friday 7 November 2014 1 comments
imajinasi anak-anak  
Banyak orang tua beranggapan bahwa menulis atau lebih tepatnya, memiliki kebiasaan menulis sangatlah penting.

Akan tetapi tidak semuanya ingin melakukannya.

Inilah yang harus dicari tahu penyebabnya.  Mengapa?

Ini dikarenakan menulis belum menjadi kebiasaan sehingga dianggap sulit.

Jika kita sudah terbiasa, sebenarnya hal ini sangatlah mudah.  Maka dari itu alangkah baiknya kita mengenalkan kebiasaan menulis untuk anak-anak sejak usia sedini mungkin.  Dengan menulis maka anak akan bisa menumpahkan segala pikiran, perasaan, serta pengalamannya melalui tulisannya.

Seorang anak bisa mengungkapkan perasaannya melalui tulisan, meskipun tulisannya masih berupa gambar maupun coretan.   Melalui tulisan sebagai orangtua dapat mengetahui pikiran atau perasaan anak pada saat itu.

Salah satu contoh tulisan anak yang berupa sebuah gambar, bisa menjadi ungkapan perasaannya adalah ketika anak membuat gambar wanita dengan gigi yang runcing serta berkuku panjang dan ada tanduk di kepala serta yang lebih memperjelas lagi dibawah gambar diberi tulisan "mama". Tentu saja mama akan mengetahui maksud dari gambar anak tersebut. Dengan gambar tersebut mama bisa introspeksi diri apakah selama ini mama terlalu galak sama anak dan mama bisa memperbaikinya.

Lain halnya jika anak membuat gambar wanita dengan sayap di punggungnya, membawa tongkat dengan ujung bintang dan dibawah gambar diberi tulisan "mama". Gambar ini sudah bisa menceritakan bahwa anak menganggap mama nya adalah seorang peri baik hati yang selama ini merawat dan mengurusnya dengan baik.

Dari peristiwa diatas menunjukkan bahwa kegiatan menulis atau menggambar memberikan banyak manfaat bagi kita. Dengan melihat begitu pentingnya menulis maupun menggambar maka sebagai orangtua, wajib memotivasi anak agar membiasakan menulis merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan.

Semoga bermanfaat ya...

Baca Selengkapnya ....

Cara Menangani Keterlambatan Bicara Pada Anak

ditulis oleh : Bimbel Anak Wednesday 5 November 2014 0 comments
ta..ta..tata...ta..
Terkadang muncul berbagai macam pertanyaan yang intinya semua sama, jika anak belum bisa bicara dengan lancar padahal usianya sudah mencukupi.  Bahkan usia anak tersebut sudah terpaut jauh dibandingkan dengan anak-anak lain yang usianya sama.  Hal ini akan selalu menjadi pikiran serta pertanyaan dalam diri orangtua tentunya. 

Penyebab dari seorang anak yang mengalami keterlambatan dalam bicara sangatlah banyak.  Ada yang mempunyai kasus ringan dan ada juga yang kasusnya berat.  Ada yang bisa membaik pada usia tertentu bahkan ada juga yang sulit untuk membaik bahkan proses yang dilalui sangatlah panjang atau lama.  Proses membaca sangat berkaitan dengan kelancaran anak dalam berbicara karena jika anak tersebut mengalami keterlambatan berbicara, maka sangatlah sulit bagi anak untuk bisa membaca dengan lancar.

Apabila seorang anak tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya sejak usia dini akan cenderung menjadi pendengar pasif.  Ini terjadi karena orangtua terlalu memaksakan kehendaknya tanpa memberi kesempatan anaknya untuk memberi umpan balik. sehingga anak akan mengalami keterlambatan dalam berbicara.

Hal yang perlu diperhatikan ketika anak mengalami keterlambatan berbicara diantaranya adalah :
  • Beri kesempatan anak untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. hal ini akan merangsang anak agar lebih termotivasi untuk belajar berbicara dan perlu diperhatikan juga bahwa sosialisasi anak dilakukan secara bertahap.  Jangan pernah memaksakan kehendak kepada anak jika mereka belum siap untuk melakukannya.
  • batasi anak dalam menonton televisi. Perhatikan pada saat anak menonton acara televisi, anak akan merasa nyaman dengan tayangan gambar yang bergerak. Hal inilah yang meyebabkan berkurangnya ketertarikan anak dengan benda / hal hal lain di sekitarnya. Akibatnya anak akan cenderung pasif, kurang peka serta kurang fokus pada saat beriteraksi dengan lingkungan.
  • Mengajarkan anak untuk mengenal kata sederhana yang mudah diucapkan dan bermakna. Pengenalan kata kata sederhana tentunya juga melalui tahapan tahapan. Dimulai dengan kata yang terdiri dari kata yang bersuku kata kembar misalnya saja MAMA, PAPA, GIGI, SUSU. Jika anak sudah memahami / bisa mengikuti mengucapkan kata tersebut maka bisa dilanjutkan dengan memperkenalkan kata selanjutnya yaitu kata yang terdiri dari dua suku kata yang berbeda, misalnya BOLA, MATA, KAKI. Tahapan pengenalan kata selanjutnya adalah mengenalkan kata sederhana yang terdiri dari 5 huruf seperti BALON, MOTOR, MOBIL, dsb. Menagapa harus melalui tahapan tahapan seperti ini?  karena jika anak tidak melalu proses bertahap maka akan sulit untuk mengucapkan sehingga berdampak akan malas untuk berbicara.
  • Ajak anak untuk berkomunikasi. Ketelatenan orangtua dalam membacakan buku cerita akan menambah kosakata dalam otak anak.  Meskipun anak belum bisa berbicara dengan baik. 
  • Beri support buah hati anda.  Memberi pujian pada saat anak melakukan sesuatu hala akan mebuat semangat anak menjadi semakin etrpancing untuk beriteraksi dengan lingkugan. Anak akan merasa senang dan akan berani untuk mengulanginya kembali yaitu proses komunkasi dan interaksi. 

Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi semuanya....

Baca Selengkapnya ....

photo of Sri
Sri Paryati @mbak siphe | Google
Bimbingan Belajar Anak
| Contact Email | Disclaimer | TOS/T$C | Prifacy Policy | Copyright of 2016 | Bimbingan Belajar Anak | My Ping in TotalPing.com |