Cara menjaga kebersihan anak saat diperjalanan

ditulis oleh : Bimbel Anak Tuesday 20 May 2014 0 comments
saat perjalanan
"Mah....kebelet pipis..." . Lalu apa yang akan mama lakukan jika anak sudah tidak tahan kebelet untuk "pipis" padahal posisi lagi di jalan. Sedangkan toilet letaknya jauh?

Apakah mau pipis di sembarang tempat? Trus membersihkannya bagaimana?  Nah, bagi para mama yang masih memiliki balita, biasakan kalau bepergian membawa air mineral dalam botol kecil ataupun tissue basah? Buat apa sih????

Tentu saja ini akan digunakan jika anak kita sewaktu waktu ingin buang air kecil, maka pada saat itu juga bisa langsung dibersihkan.  Apa mungkin si anak pipis di jalan kemudian membersihkannya masih nunggu nanti sampai rumah. Ini akan membuat anak menjadi hidup tidak sehat. Jika anak dibiasakan pipis sembarangan tanpa langsung dibersihkan maka dia akan terbiasa sampai  dia dewasa, dan tentu saja jika pipis tidak segera dibersihkan maka akan menimbulkan banyak sekali penyakit di kemudian harinya.

Misalnya celana dalam menjadi lembab dan akan memicu tumbuhnya jamur. Kencing mengandung banyak sekali kuman, jika sesudah kencing anda tidak segera memnbersihkannya maka ujung-ujungnya  kuman akan tetap berada di daerah alat vital anak.  Kemudian, apakah anda akan menyuruh anak untuk menahan kencing agar tidak kencing sembarangan? Dan menunggu sampai nanti tiba dirumah? Ini justru akan lebih membahayakan. Karena menahan kencing mempunyai dampak yang sangat buruk bagi kesehatan.

Dampak yang sangat besar terutama adalah bagian organ tubuh yang berhubungan langsung dengan saluran buang air kecil. Organ tersebut adalah ginjal.  Air seni yang seharusnya dikeluarkan tapi malah ditahan-tahan dampaknya akan sangat berbahaya contohnya, kuman yang berada di dalam air kencing tersebut akan kembali naik ke ginjal  hal inilah yang akan membuat infeksi pada saluran ginjal.

kesimpulannya :Nah, jadi bagi para orangtua biasakan membawa peralatan yang bisa dibilang sepele seperti diatas. Karena manfaat dari benda benda tersebut ternyata sangat banyak bagi buah hati anda.  Terutama demi kebersihan badan.

Baca Selengkapnya ....

Cara Membiasakan anak untuk terbiasa menggunakan alas kaki

ditulis oleh : Bimbel Anak 3 comments
Bermain diluar
Menggunakan alas kaki bisa dibilang sangat sepele, tapi bagi anak hal ini gampang-gampang susah. Membiasakan anak untuk terbiasa menggunakan alas kaki sebenarnya sangat sederhana saja, namun kadang ini tidak begitu diperhatikan sama mama.  Jika anak sudah mulai bisa jalan, berikanlah alas kaki atau sendal yang ada tali yang melingkar di pergelangan kaki. Ini akan mempermudah anak sambil belajar berjalan. Jadi anak akan merasa nyaman pada saat mereka baru mulai belajar berjalan

Jika langsung diberikan sendal jepit, ditakutkan akan menggangu anak dalam belajar menapak atau berpijak di jalan.  Apabila si anak sudah mulai berjalan dengan lancar, maka boleh sesekali dilatih menggunakan alas sendal .  Dalam memilih sendal juga harus diperhatikan. Carilah sendal yang nyaman, yaitu yang tidak kaku, empuk, dan tidak membuat luka atau lecet anak.

Jika anak baru pertama menggunakan sendal jepit, maka awasilah anak anda. Ditakutkan karena belum begitu 'pandai' menggunakan jepit bisa - bisa malah kesandung atau kesrimpet.  Jangan pernah memberi anak sendal jepit untuk perjalanan jauh, karena akan membuat anak capek menjepitnya. Pakaikanlah sepatu atau sendal yang tertutup yang tak perlu tenaga untuk menjepitnya.  Biasakan juga jika anak keluar rumah untuk menggunakan alas kaki. Ini demi keamanan dan kesehatan mereka juga.

Di luar rumah banyak sekali benda tajam, apabila tidak menggunakan alas kaki maka benda tersebut akan bisa menusuk telapak kaki anak. Lain halnya kalau anak menggunakan alas kaki, benda tajan yang akan menusuk ke telapak kaki akan terlebih dahulu mengenai sendal.  Tidak memakai sendal dan dengan bebas berjalan -jalan di luar rumah akan lebih besar kemungkinannya terkena penyakit.   Misalnya cacing yang bisa masuk lewat kulit telapak kaki. Ataupun menginjak kotoran kucing ataupun tikus yang sudah pasti kotoran ini banyak sekali mengandung bakteri.  Biasakan anak untuk menggunakan alas kaki dari kecil. Demi kesehatan dan keamanan buah hati anda.

Kesimpulannya : Dengan membimbing anak untuk menjaga organ tubuhnya misalnya mengajarkan untuk menggunakan alat pengaman atau alas kaki saat bermain diluar, merupakan cara dalam menerapkan anak untuk berlatih kewaspadaan


Baca Selengkapnya ....

Cara Bimbingan Belajar Anak Usia Dini

ditulis oleh : Bimbel Anak 8 comments
mama
Bingung bagaimana caranya agar anak selalu bicara jujur dan mau terbuka kepada orangtua. Kebanyakan anak jika melakukan kesalahan pasti akan menutupi kesalahannya dan berusaha untuk menyembunyikannya dari orangtua.  Akan sangat membanggakan jika anak selalu mencurahkan perasaannya kepada orang tua, bukan kepada orang lain. Tapi bagaimana ya caranya?
Metode Bimbingan Belajar Anak kali ini akan mengulas beberapa hal yang bisa menjadi acuan agar anak bisa lebih terbuka dan jujur kepada orangtua, dan lebih mempercayakan permasalahan yang mereka miliki kepada orangtua daripada harus bercerita kepada orang lain, seperti dibawah ini.
  • Pada saat anak masik kecil ( balita ) biasanya mereka sering bercerita kepada kita. Bercerita tentang teman bermain, barang mainan, ataupun hanya sekedar cerita mengarang bebas sesuai imajinasi mereka.
  • Pada saat mereka bercerita, jangan pernah memotong pembicaraannya. Biarkan mereka bercerita sampai selesai. Meskipun yang mereka ceritakan kadang tidak masuk akal.
  • Perhatikan anak pada saat bercerita, jangan ditinggal atau mendengarkan cerita mereka sambil mengerjakan pekerjaan yang lain. Usahakn fokus pada cerita anak. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan cerita mereka juga diperhatikan.
  • Sesekali bertanyalah ke anak seolah olah memang anda ingin tahu cerita selanjutnya. Hal ini akan membuat anak merasa kalau selama tadi dia bercerita berarti mama mendengarkan dan paham dengan ceritanya.
  • Jika anak bercerita ke mama kalau tadi habis berantem bersama teman, jangan langsung dimarahi. tanyalah dahulu apa penyebab perkelahian. Berikan solusi kepada anak atau bilang dengan nada yang halus kalau hal seperti itu jangan sampai terulang lagi. Jika anak langsung dimarahi, bisa jadi besok-besok anak tidak akan berani bercerita jujur kepada mama tentang hal yang dialaminya. Dalam hati mereka pasti akan menyimpulkan sendiri " jika aku bercerita sama mama, pasti mama akan marah ".
  • "Ssssstttt.....ini rahasia ya mah". Jika anak sudah memberitahu  "warnning " kalau cerita yang baru saja diceritakan adalah rahasia, maka jangan sekali-sekali mama menceritakan kepada orang lain. Ini akan membuat anak merasa percaya kepada mama. Jadi apabila sewaktu waktu ada cerita atau kejadian rahasia maka dia tidak akan segan - segan untuk bercerita kepada anda.
  • Tunjukan beberapa sentuhan misalnya melakukan TOS dengan tangan tanda kekompakan
  • Beri isyarat dengan kedipan mata jika melarang secara halus, beritahu kalau tindakan yang dilakukan salah

Kesimpulannya : Apabila beberapa point mengenai Metode Bimbingan Belajar Anak diatas ditanamkan kepada anak sejak dia masih kecil, sudah bisa dipastikan nanti pada saat dewasa, anak juga akan tetap sama. Akan memilih orangtua sebagai "teman curhat" daripada kepada orang lain yang belum terjamin bisa menjaga kerahasiaan dan belum tentu bisa memecahkan permasalahan yang ada.

Baca Selengkapnya ....

Cara memberi pengertian anak tentang kebersihan lingkungan

ditulis oleh : Bimbel Anak 0 comments
Ketiduran habis main
Kamar mandi atau gudang mainan ya?  Sepertinya tempat mainan sudah berpindah tempat, yang biasanya tempat mainan ada di lemari plastik, sekarang sudah berpindah transmigrasi ke kamar mandi. Loh kok bisa?!!!  
Jelas bisalah......orang setiap mandi pasti bawa mainan, mandi pagi bawa mainan, nanti mandi sore bawa mainan lagi. Belum kalau mau BAB, bawa mainan juga? Wah...wah....wah....kamar mandi jadi kelihatan kotor rupanya.  Bagaimana caranya, agar anak tidak membawa mainan saat ke kamar mandi? 
Atau bagaimana  caranya disaat anak membawa mainan ke kamar mandi kemudian bisa langsung dibersihkannya sendiri?  Jika anak  masih benar-benar kecil, sekitar 2 sampai 3 tahun, sudah barang tentu  saat membawa mainan ke kamar mandi pasti belum bisa membereskannya sendiri. Dikasih tahu juga belum bisa mengerti. Dalam usia ini, mama yang mempunyai peranan penting dan harus rela capek untuk , merapikannya. Tetapi si anak sudah bisa mengerti dengan apa yang dilakukan mama. 
Paling tidak pada saat mama merapikan mainan, cobalah sambil berbicara kepada anak. ' Mainannya dirapikan dulu ya sayang..., nanti kalau mau mandi bisa dibawa lagi. Tapi setelah mandi, harus dibereskan lagi seperti ini '. Hal ini lama kelamaan akan masuk ke memori anak.  Dengan berjalannya waktu saat anak menginjak usia yang semakin besar, si anak pasti akan mengerti dan memahami. Hal yang dilakukan mama pasti akan ditirunya. 
Apabila usia anak sudah meginjak 4 tahun, dia akan lebih mengerti dan sudah bisa dinasihati. Jika membawa mainan ke kamar mandi, harus dibawa keluar lagi.  Jangan pernah meninggalkan mainan di kamar mandi.  Sudah barang tentu, kamar mandi jadi bersih dan terbebas dari benda benda yang tidak diperlukan di kamar mandi. Ini semua karena kekompakan mama, papa, dan si buah hati.

Kesimpulannya : Dengan memberi pengertian keanak mengenai kebersihan, serta gambaran tentang lingkungan yang bersih, maka anak akan cenderung lebih kritikal, misalnya berani menegur teman - temannya jika melakukan hal yang dianggap menyimpang sebagai ContohnyaInformationInformation jangan bermain dengan tanah nanti tanganmu bisa kotor, jangan membuang sampah sembarangan nanti bisa kotor, jangan mencoret - coret dinding sembarangan, jangan dan jangan masih banyak lagi kata - kata yang diucapkan dengan kata jangan

Baca Selengkapnya ....

Cara memegang pensil yang benar untuk anak usia dini

ditulis oleh : Bimbel Anak Monday 19 May 2014 0 comments
Pada saat anak  pertama kali mengenal pensil ataupun alat tulis yang lain, sudah bisa dipastikan kalau dimanapaun ada tempat kosong yang dia minati pasti akan penuh dengan coretan coretan yang hanya dia sendiri yang tahu apa arti coretan tersebut, dan sudah dipastikan coretannya akan membuat kotor tempat itu. Seperti halnya dengan Qiral yang pertama kali mengenal alat tulis sekitar umur 2 tahunan.
Awalanya dibelikan papanya satu set pensil warna / crayion dan buku gambar. penuhlah sudah dibuku gambar tersebut gambaran yang "tidak jelas". Mungkin karena dia ingin mengekspresikan apa yang ada dalam hatinya di tempat lain, maka tembok/dindinglah sasaran pertamanya. Di tembok penuh dengan garis garis serta gambar seperti benang kusut. Tapi qiral mengatakan kalau dia sedang menggambar bola. Hemmm.... ya sudahlah.....
Mulai saat itu ( saat qiral sudah mulai corat coret di tembok ), maka papanya berusaha untuk melengkapi peralatan belajar. meja belajar, tas, pensil, buku tulis, buku gambar, penghapus sudah dimiliki qiral.  Nah, sejak saat itu juga qiral mulai belajar menulis di buku tulis.
Awalnya sih, Qiral memegang pensil seperti menggenggam uang begitu. Begitu eratnya jadi pensil sangat menekan di buku yang pada akhirnya bukunya selalu sobek. Masih dimaklumi sama mama, karena ini adalah kali pertama qiral memegang pensil.
lama kelamaan mama mencobanya untuk membimbing qiral bagaimana cara memegang pensil yang benar. Mama mempraktekkan dahulu dan memberi tahu ke qiral kalau memegang pansil yang benar itu adalah seperti menjumput makanan. Pegangnya cuma dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk jari kemudian ditempelkan ke ujung jari tengah. Bukan hanya dengan teori kita memberi tahunya, akan tetapi mempraktekkan dan membenarkan pensil yang ada di tangan anak.


 Kesimpulanya :
anak bermain sepeda
Sudah barang tentu anak tidak akan langsung bisa, ini semua juga memerlukan proses yang tidak sebentar. Kesabaran orangtua untuk membimbing anaknya akan mempercepat proses tersebut.  Jangan pernah memaksa atau mengajari anak dengan membentaknya. Ini tidak akan membuat anak menjadi tertarik untuk belajar, akan tetapi justru akan membuat mereka mundur karena takut dimarahi mama atau papanya, selamat mencoba....


Baca Selengkapnya ....

Cara praktis membersihkan telinga anak

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday 18 May 2014 4 comments
Qiral sekarang sudah berumur 4 tahun lebih 2 bulan. Usia segini memang anak susah untuk diam. Anaknya begitu aktif, lari kesana kemari. Ini yang menyebabkan mama begitu kesulitan untuk membersihkan kotoran di telinganya. Pada awalnya ketika mama meminta qiral untuk dibersihkan telinganya  anakmya sih mau -  mau saja , tapi begitu pembersih telinga nempel sedikit saja di daun telinganya secara spontan dia ke gelian.

mainan ayam
mama jadi takut untuk membersihkannya. Karena kalau sampai pembersih telinga terlalu dalam masuk ke telinga, bisa menyodok gendang telinganya. Jika membersihkannya tidak pelan - pelan, maka akan mengakibatkan infeksi pada telinga luar.
Jika mama ingin membersihkan telinga anak mama yang super aktif tidak bisa diam, maka ada beberapa trik untuk mengatasinya. Setiap mandi pagi dan jika rambut dibasahin, sudah pasti telinga pasti juga ikut basah. Biasanya sih  daun telinga bagian dalambasah juga, nah apabila sudah selesai mandi segeralah lap telinga anak mama dengan menggunakan handuk yang halus.

Gunakan ibu jari mama secara perlahan dengan handuk tentunya untuk mengusap daun telinga bagian dalam secara perlahan. Karena dalam kondisi masih basah, kotoran dalam telinga masih mudah untuk dibersihkan. Untuk kotoran bagian dalam jika memang anak tidak bisa diam, lebih baik jangan dibersihkan. Karena resikonya akan jauh lebih besar daripada tidak dibersihkan.

Sebenarnya memang tidak disarankan membersihkan telinga bagian dalam karena dalam organ tubuh ini sudah ada mekanisme atau sistem membersihkan sendiri. Jika memang ada kendala dalam telinga anak mama, alangkah baiknya segera dikunsultasikan ke dokter THT.  Disarankan juga, jika ada faktor yang mendukung ( materi ) periksakan telinga anak mama ke dokter secara rutin paling tidak 6 bulan atau setahun sekali.

Kesimpulan : menjaga salah satu indra pendengaran anak itu sangatlah penting, karena dengan menerapkan pola hidup sehat mulai dini maka kedepannya anak akan beradaptasi secara mandiri

Baca Selengkapnya ....

photo of Sri
Sri Paryati @mbak siphe | Google
Bimbingan Belajar Anak
| Contact Email | Disclaimer | TOS/T$C | Prifacy Policy | Copyright of 2016 | Bimbingan Belajar Anak | My Ping in TotalPing.com |