Anak Merupakan Kekuatan Yang Luar Biasa Bagi Orangtua

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday, 30 November 2014 0 comments
Minum susu dalam botol 
Memiliki keturunan (anak) merupakan dambakan semua orang. Anak merupakan salah satu penyemangat untuk menjalani kehidupan. Ketika anak sudah hadir, banyak sekali perubahan yang terjadi pada kita.  Akan semakin bahagia dan percaya diri untuk menghadapi apapun, demi buah hati.

Pada awal kehadirannya memang terasa sulit, tengah malam menangis dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yang ada juga ikut menangis. Tapi tahapan tahapan seperti inilah yang sangat fantastis. Ini yang menjadi pembelajaran serta pengalaman baru bagi orangtua yang baru saja dikaruniai buah hati.

Ketika anak sudah beranjak dewasa, semakin menjadi kekuatan bagi orangtua.

Permasalahan apapun terasa ringan ketika kita melihat senyum manisnya.

Menjadi ibu rumah tangga mungkin pekerjaan tersulit yang pernah ada.

"Tapi aku lebih bahagia dan merasa sangat percaya diri serta berani menghadapi apapun, semua ini berkat anankku ( Qiral Bima Josha )".

Kata kata itulah yang pasti akan diucapkan orangtua untuk buah hati tercinta.

Baca Selengkapnya ....

Belajar Mandiri Dengan Memakai Sepatu Sendiri

ditulis oleh : Bimbel Anak Saturday, 29 November 2014 1 comments
Model Sepatu Anak 
Bimbingan Belajar Anak - Pernahkah ayah atau bunda melihat putra putri nya memakai sepatu atau alas kaki kepunyaan ayah bunda. Dengan penuh rasa percaya diri mereka memakainya meskipun ukuranya lebih besar atau sangat besar dari ukuran kaki anak-anak. Dengan bangga mereka berjalan kesana kemari memperlihatkan bahwasanya dia bisa memakai sepatu dengan benar (menurut mereka).

Untuk bisa menggunakan sepatu sendiri tentu saja membutuhkan latihan.  Tahapan yang dilalui tentu saja tidak sama antara anak satu dengan yang lain.

Maka dari itu, membiasakan anak untuk mandiri dalam hal sekecil apapun harus dimulai sejak dini.  Ini akan berpengaruh pada kemandirian anak pada saat dewasa kelak.

Anak sudah bisa dilatih untuk menggunakan sepatu sendiri sekitar umur 2 sampai 4 tahun.  Dengan penuh kesabaran tentunya Anak sudah bisa diajari memakai sepatu dengan benar.  Melatih anak memakai sepatu harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan.  Tidak harus ada kata-kata kasar serta cubitan. Ini akan menambah stimulasi anak belajar memakai sepatu sendiri berjalan dengan cepat.

Usia balita (bawah lima tahun) merupakan usia belajar yang mudah dengan catatan adanya bimbingan serta diberi contoh yang benar maka balita akan sanggup untuk menirukannya.

Usia minimal 2 tahun, anak biasanya sudah mampu memasukkan sendiri kakinya ke dalam sepatu. Meskipun mereka belum mengetahui mana sepatu untuk kaki kanan maupun untuk kaki kiri.

Memasuki usia 3 tahun, mereka sudah mulai bisa memakai sepatu sendiri. Ada yang sudah bisa mengetahui antara sepatu kanan dan kiri.  Mereka bisa membedakan antara kanan dan kiri karena kebiasaan setiap harinya menggunakan alas kaki dan ketika mereka salah memakainya maka tugas dari orangtua untuk mengingatkan atau membimbingnya.

Ada beberapa tips dibawah ini, untuk anak lebih mudah belajar memakai sepatu sendiri:
  • Sepatu yang cocok dengan usianya.  Setiap umur anak pasti memiliki model yang tidak sama. Orangtua harus lebih pintar dalam memilihnya. Jika anak usia 2 sampai 3 tahun tidak seharusnya dibelikan sepatu dengan hak yang tinggi.  Tidak perlu juga membelikan sepatu dengan model bertali. Cukup sepatu yang langsung pakai atau model kancing.  Ini jauh lebih mudah untuk proses belajar anak karena pada usia ini, anak baru bisa diperkenalkan dengan memasukkan kaki ke sepatu.
  • Jika anak sudah bisa memakai sepatu, langkah selanjutnya adalah membimbing anak untuk bisa membedakan antara kanan dan kiri. Orangtua cukup mengingatkan kepada anak ketika mereka salah menggunakan sepatu.  Kebiasaan inilah yang akan membuat anak lama kelamaan memahami antara sepatu kanan dan sepatu kiri.

Ingin melatih anak menjadi mandiri memang harus dilakukan dari dini.  Peran orangtua sangatlah penting agar hal ini berhasil.  Semoga bisa bermanfaat bagi anda yang ingin melatih anak memakai sepatu sendiri.

Baca Selengkapnya ....

Tips Ibu Hamil Saat Berkendara

ditulis oleh : Bimbel Anak Thursday, 27 November 2014 1 comments
Tips Ibu Hamil 
Wanita hamil terkadang merasa ribet serta bingung apabila ingin bepergian menggunakan motor.

Ada yang beranggapan bahwa wanita hamil tidak diperbolehkan naik motor tetapi ada juga yang memperbolehkannya.

Setiap orang mempunyai pendapat yang tidak sama mengenai hal ini (wanita hamil naik motor ).

Beberapa pendapat mengatakan:
  • Wanita hamil tidak diperbolehkan naik motor dengan alasan resiko terhadap janin dalam kandungan.
  • Masih muda kandungannya dan ditakutkan resiko keguguran bisa mengancam.
Ada juga yang berpendapat bahwa wanita hamil boleh - holeh saja naik motor asalkan usia kandungan sudah besar karena pada usia kandungan ini kondisi janin sudah dianggap kuat. Sebenarnya untuk masalah kuat atau tidaknya janin tidak bisa diukur dengan usia kandungan yang masih muda atau sudah tua. Masing masing individu memiliki stamina atau daya tahan tubuh yang tidak sama. Ada juga yang meskipun usia kandungan sudah tua tetapi masih tetap dalam pengawasan dokter dengan alasan janin yang lemah dan tidak sekuat janin lain.

Lalu bagaimana dengan aktifitas yang harus tetap dilakukan oleh seorang ibu hamil yang mau tidak mau harus menggunakan motor sebagai alat transportasi setiap harinya?

Sebenarnya tidak ada larangan khusus bagi seorang ibu hamil untuk  naik motor, dengan syarat
  • Standar keamanan berkendara motor tetap dilaksanakan seperti memakai helm , memakai jaket / sweater.
  • Gunakan masker untuk terhindar dari polusi udara.
Apabila ibu hamil ingin mengendarai motor sendiri maka hal yang perlu diperhatikan adalah
  • Standar keamanan pengendara motor harus tetap dipakai.
  • Gunakan masker karena ibu hamil memiliki stamina tubuh yang berbeda dengan ibu ibu lainnya (ibu yang tidak hamil , sehingga sangat rentan terhadap terhadap penyakit.
  • Memakai korset. Fungsi dari korset sebenarnya tidak hanya untuk sarana diet agar perut kelihatan langsing akan tetapi untuk ibu hamil korset berfungsi untuk menahan goncangan - goncangan pada saat mengendarai motor. Penggunaan korset harus disesuaikan dengan usia kandungan.  Jangan sampai usia kandungan yang sudah besar tetapi menggunakan korset dengan ukuran yang kecil. Begitu juga sebaliknya.
  • Gunakan sepatu flat agar pada saat sewaktu waktu berhenti masih tetap nyaman dan aman. Hindari menggunakan sepatu ber hak tinggi karena bisa berpengaruh terhadap keseimbangan.
  • Pakailah sarung tangan agar tangan tidak licin apabila melakukan perjalanan yang lumayan jauh.  Karena jika tangan licin maka akan berpengaruh terhadap terhadap kegiatan gas, rem dan stang motor.
Posisi pada saat membonceng juga harus diperhatikan.  Posisi yang dianggap baik bagi ibu hamil adalah
  • Pada saat membonceng , posisi yang paling pas adalah ngangkang.
  • Kedua kaki dipijakkan dengan benar.
  • Kedua tangan memegang orang yang didepan dengan erat. Jangan asal asalan berpegangan karena jika sewaktu waktu di rem maka akan tetap aman.
Ketika usia kandungan sudah besar maka akan berpengaruh juga pada saat membonceng. Perut ibu yang sangat besar pasti akan menghalangi ibu dan orang yang berada didepannya ketika ingin berpegangan. Dalam kondisi seperti ini maka diperbolehkan untuk duduk menyamping.

Tapi ingat ....!!!! Kondisi hamil maupun tidak hamil sebenarnya membonceng menyamping adalah tidak aman. Kestabilan pengendara motor akan terganggu.

Yang perlu diperhatikan jika ingin membonceng menyamping adalah pengendara yang didepan harus menyadari bahwa yang diboncengin adalah seorang ibu hamil.

Semoga bermanfaat ya.....

Baca Selengkapnya ....

Cara memperkenalkan anak dengan sikat gigi

ditulis oleh : Bimbel Anak Wednesday, 26 November 2014 2 comments
Rajin membersihkan gigi 
Bimbingan Belajar Anak - Ketika anak sudah mulai bisa menyikat giginya sendiri, ini merupakan kebahagiaan yang tak terhingga bagi orangtua. Artinya, usaha dan kerja keras selama ini ( membiasakan anak menggosok gigi ) membuahkan hasil yang memuaskan.

Bisa dibilang, membuat anak bisa terbiasa menggosok gigi 3 kali sehari yaitu pagi, sore dan menjelang tidur tidaklah mudah. Perlu kesabaran dan ketelatenan orangtua khususnya mama yang memiliki waktu lebih banyak bersama anak.

Masing masing orangtua memiliki sistem yang tidak sama dalam mengajarkan anak untuk menggosok gigi. Akan tetapi tujuan akhirnya tetaplah sama , ingin mengajarkan kepada anak untuk terhiasa hidup bersih dan sehat.

Ada beberapa tips memperkenalkan anak dengan sikat gigi beserta pasta gigi agar kedepannya anak bisa terbiasa melakukan hal tersebut. Diantaranya adalah:
  • Ketika anak masih berumur kurang lebih 3 sampai 4 bulan, anak sudah bisa diajarkan membersihkan mulutnya.  Pada usia tersebut anak belum tumbuh gigi jadi hanya bisa membersihkan gusi serta lidahnya secara perlahan menggunakan kain lembut.

  • Jika anak sudah mulai tumbuh gigi, anda bisa menyikat giginya dengan menggunakan sikat gigi terbuat dari bahan silikon. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan jari telunjuk mama ke sikat silikon tersebut dan digosokkan perlahan ke gigi serta gusi anak. Ingat , lakukan dengan perlahan dan penuh kesabaran karwna terkadang mulut anak susah untuk membuka lebar.

  • Tahapan menggunakan sikat gigi bisa diberikan ketika anak sudah bisa memegang sendiri gagang sikat gigi. Antara anak satu dengan yang lain tidak bisa disamakan. Mereka akan melihat ketika orangtua (mama/papa) pada saat menggosok giginya. Hal inilah yang masuk ke memori anak kemudian secara langsung akan dipraktekannya sendiri.

  • Pilihlah jenis pasta gigi yang aman bagi anak jika anda sudah mulai memberinya pasta gigi. Pasta gigi yang aman adalah pasta gigi yang tidak berbahaya jika sampai tertelan karena terkadang anak belum bisa membuang keluar semua pasta gigi yang ada di mulut.

  • Berikan sikat gigi dengan bulu bulu yang lembut agar pada saat anak menyikat giginya tidak merasa sakit akibat bulu sikat yang kasar.

  • Biarkan anak menyikat giginya sendiri. Ini membuat anak merasa dirinya dipercaya bahwa apa yang dilakukannya sudah benar. Setelah anak merasa sudah selesai menyikat gigi, tidak ada salahnya mama mengulanginya kembali ( menyikat gigi anak ).  Berikan alasan yang tepat pada saat mengulang untuk menyikat ulang gigi nya. Alasan yang tepat akan membuat anak mengerti dan tidak tersinggung.


Untuk membuat gigi putih dan bersih pada anak sebenarnya berawal dari kesabaran serta ketelatenan orangtua. Apakah anda merupakan orangtua yang menginginkan gigi putra/putrinya sehat? Yuk.....perkenalkan sikat gigi kepada anak sedari dini. Semangat ya....

Baca Selengkapnya ....

Bolehkah Anak Bermain Air Hujan?

ditulis oleh : Bimbel Anak Monday, 24 November 2014 0 comments
Sedia Payung Sebelum Hujan 
Bimbingan Belajar Anak - Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak.  
Apapun permaian tersebut sampai terkadang bermain yang membahayakan pun dilakukannya. hal seperti itulah yang wajib diperhatikan oleh orangtua.

Ketika musim hujan tiba, anak-anak akan semakin senang mandi hujan, karena merupakan salah satu hal yang mereka sukai.  Kebanyakan orangtua akan melarang anaknya untuk mandi hujan dengan alasan kesehatan.  Kekhawatiran ini bisa dibilang sangat wajar.

Sesekali beri kesempatan anak untuk mandi hujan dengan catatan masih berada di sekitar atau lingkungan rumah.  Seperti di halaman rumah merupakan salah satu contoh tempat yang dirasa aman.  
Selain itu orangtua harus tetap mengawasinya agar anak tetap terpantau untuk tidak pergi keluar terlalu jauh dari rumah.
Cara Unik Bermain Air Hujan

Sehabis bermain di tengah derasnya air hujan, sesegera mungkin untuk dimandikan dengan air normal.  Kebanyakan orang memandikan anak menggunakan air hangat setelah bermain air hujan, ini justru akan menimbulkan perbedaan suhu yang sebelumnya dingin ( air hujan ) berubah menjadi hangat. Perubahan suhu yang drastis ini terkadang akan memuat badan menjadi kurang enak. 

Disarankan untuk menggunakan air biasa saja ( air kran ) agar tidak terjadi perubahan suhu yang drastis.

Tujuan membilas kembali setelah mandi hujan adalah agar badan terbebas dari segala kuman ataupun bakteri ketika asyik bermain hujan.

Nah, masih takutkah anda membiarkan buah hati nya mandi air hujan??

Baca Selengkapnya ....

Bimbingan Belajar Anak - Manfaat Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah

ditulis oleh : Bimbel Anak Saturday, 22 November 2014 0 comments
Aktifitas Anak Selesai Belajar 
Bimbingan Belajar Anak - Ketika anak sudah mulai masuk ke bangku pendidikan, selain kegiatan belajar yang dilakukan di sekolahan tentu saja ada salah satu hal yang harus dikerjakan di rumah.  

Misalnya hal yang masih berhubungan dengan kegiatan belajar, yaitu mengerjakan pekerjaan rumah atau PR yang diberikan oleh guru kepada muridnya.

Anak seringkali mersa kesal atau bahkan malas untuk mengerjakan PR dari guru.  

Akan tetapi anak tidak mengetahui bahwa mengerjakan PR memiliki banyak sekali manfaat bagi mereka.  


Adapun manfaat mengerjakan PR diantaranya adalah :



  • 1. Mengulang pelajaran di sekolah.  Pekerjaan Rumah yang diberikan oleh guru sudah barang tentu berkaitan atau berhubungan dengan topik yang baru saja diberikan di sekolah.  Dengan mengerjakan PR maka anak akan mengulang kembali pelajaran yang diberikan hari ini.

  • 2. Menjadi mandiri,  Ketika anak mengerjakan PR nya, maka mau tidak mau akan berusaha sendiri mengerjakan tugas tersebut. Jika dirasa sudah mentok tidak bisa mengerjakan / menyelesaikan tugas barulah bertanya kepada orangtuanya.

  • 3. Meningkatkan kedisiplinan anak.  Mengerjakan PR merupakan salah satu hal yang membutuhkan kedisplinan setiap harinya. Anak akan melakukan kewajibannya untuk mengerjakan PR untuk mendapatkan nilai / penilaian yang baik dari guru pembimbingnya di sekolah.

  • 4. Memahami arti kewajiban.  Mengerjakan PR membantu anak dalam membiasakan diri menyelesaikan suatu kewajiban. Hal ini akan membantu anak untuk dapat menjalankan kewajian yang lainnya.

  • 5. Menciptakan hubungan yang baik dengan orangtua.  Pada saat anak mengerjakan PR nya dan mengalami kesulitan untuk mengerjakan maka mereka akan bertanya kepada orangtua. Hal seperti inilah yang menciptakan hubungan yang lebih dekat antara anak dan orangtua.

  • 6. Menciptakan rasa pecaya diri.  Anak akan berusaha sendiri sedapat mungkin untuk bisa mengerjakan PR dari sekolah tanpa bantuan orang lain. Ini yang akan menciptakan rasa percaya diri anak menjadi meningkat.
Bimbingan Belajar Anak

Baca Selengkapnya ....

photo of Sri
Sri Paryati @mbak siphe | Google
Bimbingan Belajar Anak
| Contact Email | Disclaimer | TOS/T$C | Prifacy Policy | Copyright of 2016 | Bimbingan Belajar Anak | My Ping in TotalPing.com |