Cara memperkenalkan anak dengan sikat gigi

ditulis oleh : Bimbel Anak Wednesday, 26 November 2014 2 comments
Rajin membersihkan gigi 
Bimbingan Belajar Anak - Ketika anak sudah mulai bisa menyikat giginya sendiri, ini merupakan kebahagiaan yang tak terhingga bagi orangtua. Artinya, usaha dan kerja keras selama ini ( membiasakan anak menggosok gigi ) membuahkan hasil yang memuaskan.

Bisa dibilang, membuat anak bisa terbiasa menggosok gigi 3 kali sehari yaitu pagi, sore dan menjelang tidur tidaklah mudah. Perlu kesabaran dan ketelatenan orangtua khususnya mama yang memiliki waktu lebih banyak bersama anak.

Masing masing orangtua memiliki sistem yang tidak sama dalam mengajarkan anak untuk menggosok gigi. Akan tetapi tujuan akhirnya tetaplah sama , ingin mengajarkan kepada anak untuk terhiasa hidup bersih dan sehat.

Ada beberapa tips memperkenalkan anak dengan sikat gigi beserta pasta gigi agar kedepannya anak bisa terbiasa melakukan hal tersebut. Diantaranya adalah:
  • Ketika anak masih berumur kurang lebih 3 sampai 4 bulan, anak sudah bisa diajarkan membersihkan mulutnya.  Pada usia tersebut anak belum tumbuh gigi jadi hanya bisa membersihkan gusi serta lidahnya secara perlahan menggunakan kain lembut.

  • Jika anak sudah mulai tumbuh gigi, anda bisa menyikat giginya dengan menggunakan sikat gigi terbuat dari bahan silikon. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan jari telunjuk mama ke sikat silikon tersebut dan digosokkan perlahan ke gigi serta gusi anak. Ingat , lakukan dengan perlahan dan penuh kesabaran karwna terkadang mulut anak susah untuk membuka lebar.

  • Tahapan menggunakan sikat gigi bisa diberikan ketika anak sudah bisa memegang sendiri gagang sikat gigi. Antara anak satu dengan yang lain tidak bisa disamakan. Mereka akan melihat ketika orangtua (mama/papa) pada saat menggosok giginya. Hal inilah yang masuk ke memori anak kemudian secara langsung akan dipraktekannya sendiri.

  • Pilihlah jenis pasta gigi yang aman bagi anak jika anda sudah mulai memberinya pasta gigi. Pasta gigi yang aman adalah pasta gigi yang tidak berbahaya jika sampai tertelan karena terkadang anak belum bisa membuang keluar semua pasta gigi yang ada di mulut.

  • Berikan sikat gigi dengan bulu bulu yang lembut agar pada saat anak menyikat giginya tidak merasa sakit akibat bulu sikat yang kasar.

  • Biarkan anak menyikat giginya sendiri. Ini membuat anak merasa dirinya dipercaya bahwa apa yang dilakukannya sudah benar. Setelah anak merasa sudah selesai menyikat gigi, tidak ada salahnya mama mengulanginya kembali ( menyikat gigi anak ).  Berikan alasan yang tepat pada saat mengulang untuk menyikat ulang gigi nya. Alasan yang tepat akan membuat anak mengerti dan tidak tersinggung.


Untuk membuat gigi putih dan bersih pada anak sebenarnya berawal dari kesabaran serta ketelatenan orangtua. Apakah anda merupakan orangtua yang menginginkan gigi putra/putrinya sehat? Yuk.....perkenalkan sikat gigi kepada anak sedari dini. Semangat ya....

Baca Selengkapnya ....

Bolehkah Anak Bermain Air Hujan?

ditulis oleh : Bimbel Anak Monday, 24 November 2014 0 comments
Sedia Payung Sebelum Hujan 
Bimbingan Belajar Anak - Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak.  
Apapun permaian tersebut sampai terkadang bermain yang membahayakan pun dilakukannya. hal seperti itulah yang wajib diperhatikan oleh orangtua.

Ketika musim hujan tiba, anak-anak akan semakin senang mandi hujan, karena merupakan salah satu hal yang mereka sukai.  Kebanyakan orangtua akan melarang anaknya untuk mandi hujan dengan alasan kesehatan.  Kekhawatiran ini bisa dibilang sangat wajar.

Sesekali beri kesempatan anak untuk mandi hujan dengan catatan masih berada di sekitar atau lingkungan rumah.  Seperti di halaman rumah merupakan salah satu contoh tempat yang dirasa aman.  
Selain itu orangtua harus tetap mengawasinya agar anak tetap terpantau untuk tidak pergi keluar terlalu jauh dari rumah.
Cara Unik Bermain Air Hujan

Sehabis bermain di tengah derasnya air hujan, sesegera mungkin untuk dimandikan dengan air normal.  Kebanyakan orang memandikan anak menggunakan air hangat setelah bermain air hujan, ini justru akan menimbulkan perbedaan suhu yang sebelumnya dingin ( air hujan ) berubah menjadi hangat. Perubahan suhu yang drastis ini terkadang akan memuat badan menjadi kurang enak. 

Disarankan untuk menggunakan air biasa saja ( air kran ) agar tidak terjadi perubahan suhu yang drastis.

Tujuan membilas kembali setelah mandi hujan adalah agar badan terbebas dari segala kuman ataupun bakteri ketika asyik bermain hujan.

Nah, masih takutkah anda membiarkan buah hati nya mandi air hujan??

Baca Selengkapnya ....

Bimbingan Belajar Anak - Manfaat Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah

ditulis oleh : Bimbel Anak Saturday, 22 November 2014 0 comments
Aktifitas Anak Selesai Belajar 
Bimbingan Belajar Anak - Ketika anak sudah mulai masuk ke bangku pendidikan, selain kegiatan belajar yang dilakukan di sekolahan tentu saja ada salah satu hal yang harus dikerjakan di rumah.  

Misalnya hal yang masih berhubungan dengan kegiatan belajar, yaitu mengerjakan pekerjaan rumah atau PR yang diberikan oleh guru kepada muridnya.

Anak seringkali mersa kesal atau bahkan malas untuk mengerjakan PR dari guru.  

Akan tetapi anak tidak mengetahui bahwa mengerjakan PR memiliki banyak sekali manfaat bagi mereka.  


Adapun manfaat mengerjakan PR diantaranya adalah :



  • 1. Mengulang pelajaran di sekolah.  Pekerjaan Rumah yang diberikan oleh guru sudah barang tentu berkaitan atau berhubungan dengan topik yang baru saja diberikan di sekolah.  Dengan mengerjakan PR maka anak akan mengulang kembali pelajaran yang diberikan hari ini.

  • 2. Menjadi mandiri,  Ketika anak mengerjakan PR nya, maka mau tidak mau akan berusaha sendiri mengerjakan tugas tersebut. Jika dirasa sudah mentok tidak bisa mengerjakan / menyelesaikan tugas barulah bertanya kepada orangtuanya.

  • 3. Meningkatkan kedisiplinan anak.  Mengerjakan PR merupakan salah satu hal yang membutuhkan kedisplinan setiap harinya. Anak akan melakukan kewajibannya untuk mengerjakan PR untuk mendapatkan nilai / penilaian yang baik dari guru pembimbingnya di sekolah.

  • 4. Memahami arti kewajiban.  Mengerjakan PR membantu anak dalam membiasakan diri menyelesaikan suatu kewajiban. Hal ini akan membantu anak untuk dapat menjalankan kewajian yang lainnya.

  • 5. Menciptakan hubungan yang baik dengan orangtua.  Pada saat anak mengerjakan PR nya dan mengalami kesulitan untuk mengerjakan maka mereka akan bertanya kepada orangtua. Hal seperti inilah yang menciptakan hubungan yang lebih dekat antara anak dan orangtua.

  • 6. Menciptakan rasa pecaya diri.  Anak akan berusaha sendiri sedapat mungkin untuk bisa mengerjakan PR dari sekolah tanpa bantuan orang lain. Ini yang akan menciptakan rasa percaya diri anak menjadi meningkat.
Bimbingan Belajar Anak

Baca Selengkapnya ....

Tips anak belajar memakai baju sendiri

ditulis oleh : Bimbel Anak Friday, 21 November 2014 1 comments
motorik anak 
Bimbingan Belajar Anak - Memakai baju sendiri merupakan hal yang biasa bagi kita orang-orang dewasa, memilih model baju yang ingin kita pakai juga hal yang wajar atau hal yang biasa.  

Akan tetapi jika hal ini ( memakai baju sendiri ) bisa dilakukan oleh balita 2-3 tahun?  

Ini sungguh kebanggaan tersendiri bagi orangtuanya.

Ketika anak mulai masuk di usia 3 tahun,  mereka sudah mengerti bahwa baju tidak hanya untuk menutupi badannya saja akan tetapi mereka juga sudah mengenal gaya dengan memadu padankan atasan dan bawahan. 

Baju seperti apa yang akan dikenakannya dan menurut mereka nyaman di badannya.

Tips agar anak bisa mencoba atau belajar memakai baju sendiri sesuai dengan keiginannya adalah :

  • Penempatan baju yang bisa terjangkau oleh anak.  Tempatkan baju anak di lemari tersendiri yang mudah dijangkau tangan anak.  Jangan meletakkan atau menggantung pakaian anak di tempat yang tinggi.  Ini akan mempersulit ketika anak ingin mengambilnya.

  • Belilah baju dengan jenis yang beragam.  Hal ini akan melatih anak untuk bisa memadu padankan warna, model, serta anak bisa mengetahui jenis baju mana yang nyaman dipakai jika musim panas atau sedang dingin.

  • Beri kesempatan anak untuk memilih baju sendiri.  Orangtua harus memisahkan antara baju yang biasa dipakai dirumah dan baju yang dipakai untuk bepergian.  Jika anak sudah terbiasa membedakan baju sesuai dengan momen nya maka, jika sewaktu waktu anak memilih salah satu baju yang akan dipakai untuk bepergian, orangtua harus menghargai nya.

  • Berilah contoh memakai baju.  Pada saat anda memakai baju, cobalah dilakukan dengan perlahan lahan agar anak bisa mengikuti gerakan gerakan tangan pada saat memakai baju, mengancingkan , atau saat menarik resleting.

  • Beri kesempatan anak untuk mencobanya sendiri.  Jika anak sedang mencoba memakai baju sendiri , maka anda harus sabar dan tak perlu buru buru untuk membantunya.  Biarkan mereka mencoba dengan kemampuannya sendiri.  Pada awalnya pasti anak akan kesal jika kancing bajunya tidak bisa masuk. Inilah saatnya anda untuk membantunya dan hal tersebut bisa dilakukan / dicoba lain waktu.

  • Jangan pernah menertawakan anak jika mereka salah atau tidak bisa melakukannya dengan benar.  Dengan menertawakan maka anda telah menurunkan semangat dan rasa percaya dirinya.  Berilah semangat untuk mencobanya kembali.

  • Beri pujian atas kerja keras anak.  Ketika anak berhasil memakai baju dengan benar alangkah baiknya memberikan pujian.  Anak mama pintar ya....

Baca Selengkapnya ....

Beberapa contoh kata "jangan" yang tidak perlu diucapkan?

ditulis oleh : Bimbel Anak Monday, 17 November 2014 2 comments
Kucing kesayangan si Ringgit 
Mendidik dan membimbing anak merupakan kebahagiaan bagi setiap orangtua. Akan tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk melakukan hal tersebut. Ada hal hal yang sebenarnya sepele akan tetapi berdampak sangat besar terhadap tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah penggunaan kata "jangan".

Kata "jangan" memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tumbuh kembang anak. Kata tersebut akan berdampak pada daya kreatifitas anak. Anak akan merasa terkekang untuk meng ekspresikan kemampuannya.

Kata "jangan" yang selalu diterima anak akan tertanam secara sendiri nya.  Jika kata tersebut sudah mendarah daging di otak anak maka si anak akan berfikir bahwasanya apa saja yang akan dilakukannya sudah barang tentu akan salah atau tidak diperbolehkan. Alhasil anak akan cenderung diam tidak melakukan aktifitas apa-apa yang mengakibatkan si anak tidak bisa berkembang atau tidak berani mengeluarkan setiap ide ide di kepalanya.

Beberapa contoh kata "jangan" yang seharusnya tidak perlu diucapkan adalah :

1. Anak susah untuk diajak tidur siang. Sedangkan mama berharap anak rutin untuk melakukan hal itu.
"Ayo buruan tidur siang JANGAN main terus !".
Sebenarnya ada kalimat lain yang bisa diucapkan tanpa menyebut kata "jangan".
Misalnya saja:
"Bonekanya diajak tidur yuk... pasti bonekanya akan senang kalau bisa tidur dipeluk sama kakak..."
Mungkin kalimat tersebut jauh lebih baik daripada perintah sebelumnya.

2. Bermain air memang salah satu hal yang disukai anak.  Akan tetapi aktifitas ini merupakan salah satu hal yang tidak disukai mama. Ketika anak sedang asyik bermain air dan mama ingin menghentikan aktifitas tersebut maka secara spontan juga mama akan bilang "JANGAN main air!".
Alangkah baiknya mama mengalihkan aktifitas anak dari main air ke aktifitas lainnya tanpa harus menggunakan kata "jangan".

Misalnya saja "Main mobil - mobilan yuk dek.... adek sebelah sana dan mama sebelah sini nanti adek dorong biar mama yang tangkap di sini".
Jauh lebih baik kan?

3. Menanamkan kepada anak dengan sesuatu yang tidak pasti atau tanpa alasan. Misalnya saja "Jangan pernah berbicara atau dekat dengan orang yang baru dikenal".
Kelihatannya memang sepele akan tetapi kalimat tersebut sangat berpengaruh bagi jiwa atau perkembangan anak. Anak belum bisa mengolah kata secara dalam. Apa yang di perintahkan mama pasti alan langsung "ditelan" mentah mentah. Dampak dari kalimat tersebut adalah anak menjadi kurang berani jika berada pada tempat baru. Mereka selalu ingat dengan ucapan "jangan berbicara dengan orang yang baru dikenal". Hal ini justru akan membatasi diri anak itu sendiri.

Kata "jangan" sebenarnya hanya bersifat sementara menghentikan kegiatan anak yang tidak disukai mama hanya pada saat itu saja. Alangkah baiknya menghindari kata "jangan" dalam membimbing anak.  Membimbing serta mendidik anak dengan tulus dan sabar merupakan kunci utama.

Ingat.....mendidik dan Membimbing anak merupakan kebahagian yang luar biasa bagi setiap orangtua.


Baca Selengkapnya ....

Tips aktifitas anak tetap berjalan normal saat musim hujan

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday, 16 November 2014 0 comments
aktifitas anak  
Di Indonesia terdapat dua musim yakni musim kemarau dan musin penghujan.  Pada saat musim kemarau, matahari bersinar dengan teriknya. Dijalan raya debu beterbangan dimana mana. Ingin keluar rumah rasanya segan karena panas yang begitu menyengat badan.  Lain halnya ketika musim penghujan tiba.  Udara yang dingin membuat kita menjadi sedikit nyaman.  

Pepohonan juga nampak hijau dimana mana. Akan tetapi jika hujan terus menerus tetap saja ada dampak negatifnya. Banjir, tanah longsor , merupakan beberapa akibat dari hujan yang turun terus menerus.  Serba salah memang kita menyikapinya , jika musim kemarau panjang kita berharap segera turun hujan.  Akan tetapi begitu musim penghujan tiba , kita masih mengeluh bahwasanya hujan mengganggu aktifitas kita sehari hari.

Bagi kita semua yang memiliki buah hati , hujan tentu saja tidak boleh menjadi penghalang bagi anak anda untuk tetap beraktifitas ke sekolah.  Jika anak terbiasa membolos belajar karena hujan turun maka ini akan menjadi kebiasaan sampai dia besar nanti. Ketika mereka sudah besar dan sudah bekerja pada suatu perusahaan maka hal ini suatu saat akan dilakukannya.  Tidak masuk kerja dengan alasan hujan turun, jangan sampai ini terjadi pada anak anda.

action dulu mah....

Sekarang sudah mulai masuk musim penghujan maka hal yang harus dipersiapkan agar aktifitas anak tetap berjalan normal adalah :

  • Persiapkan jas hujan buat anak.  Pilihlah jas hujan dengan model atasan dan bawahan karena model jas hujan ini lebih simple dan tidak mengganggu ketika anak berjalan ditengah guyuran air hujan.
  • Jika memang tempat belajar anak berada tidak jauh dari rumah maka alangkah baiknya orangtua menjemput anak.  Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.  Yang namanya anak pasti akan tertarik melihat genangan air / air mengalir,  yang ditakutkan adalah mereka penasaran untuk bermain dalam aliran air dan tidak menghiraukan keselamatan mereka sendiri.
  • Sedia obat penurun panas dan obat flu di kotak obat. Karena di musim penghujan anak anak rentan dengan sakit panas dan pilek.


Itulah beberapa tips untuk menghadapi datangnya musim penghujan agar buah hati kita tetap fit dan bisa beraktifitas seperti biasanya.


Baca Selengkapnya ....

photo of Sri
Sri Paryati @mbak siphe | Google
Bimbingan Belajar Anak
| Contact Email | Disclaimer | TOS/T$C | Prifacy Policy | Copyright of 2016 | Bimbingan Belajar Anak | My Ping in TotalPing.com |