Cara Mengatasi Sifat Pemalu Anak

ditulis oleh : Bimbel Anak Friday, 19 September 2014 2 comments
Rasa Malu 
Tiap diajak bepergian kemana saja pasti tidak bisa lepas dari tangan mama.  Bertemu dengan teman-temannya tidak bisa langsung berbaur dengan temannya.

Apakah putra putri ayah bunda merupakan salah satu yang memiliki sifat seperti itu ?

Pemalu serta rasa percaya diri yang kurang.
Menjadi anak pemalu bukanlah salah satu tahap dari perkembangan anak. Ini terjadi karena faktor dari lingkungan dimana anak teresbut mulai belajar berkembang.  Masing - masing anak memiliki sifat yang tidak sama.

Jangan pernah memberi cap / label anak sebagai anak pemalu.  Belum tentu anak pemalu tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungan baru. Semuanya butuh proses. Memang anak yang memiliki rasa percaya diri kurang akan memerlukan proses yang sedikit lama.  Perlu ekstra sabar dalam membimbing mereka.  hal yang tidak diperbolehkan adalah menyebut anak tersebut adalah anak pemalu didepan teman teman ayah bunda atau teman yang lainnya. Hal ini justru akan semakin menurunkan percaya diri si anak.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu agar sifat pemalu anak lama-lama hilang, diantaranya adalah :

1. Perbanyaklah pergaulan anak dengan memperkenalkan putra putri ayah bunda dengan putra putri teman dari ayah bunda. Pada awalnya pasti akan merasa canggung dan kesulitan untuk membaur tetapi jika mereka sudah merasa saling cocok maka akan tercipta suasana yang enak dan nyaman kok.

2. Sebelum memasuki lingkungan baru, berilah sedikit penjelasan tentang siapa saja nantinya yang akan ditemui di tempat yang baru. Jadi paling tidak si anak tidak kaget dan sudah bisa membayangkan gambaran tentang lingkungan baru tersebut.

3. Jangan pernah memaksa anak untuk membaur dengan lingkungan baru. Hal ini justru akan membuat anak menarik diri.  Jadi alangkah baiknya memberi penjelasan secara lembut.

Semoga bermanfaat ya....

Baca Selengkapnya ....

Apa Itu Membaca Dalam Hati?

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday, 14 September 2014 3 comments
Aktifitas Anak 
Seperti biasanya setelah selesai adzan maghrib pasti qiral sudah harus berada dibelakang meja belajar.  Inilah rutinitas yng harus dilakukan setiap harinya agar pelajaran yang diberikan oleh guru pembimbing tadi pagi tidak lupa. 

Hal pertama yang dilakukan qiral adalah membaca kata-kata pendek dengan cara mengejanya.  Tapi untuk kali ini mengapa begitu disodorkan buku bacaan yang harus dibaca kok qiral hanya diam saja. Ada apa dengan anak mama ya?  ''Kok diam dek?  Kenapa tidak dibaca? ''. Jawaban qiral benar-benar tidak disangka dan diduga oleh mama. ''Kan membaca dalam hati mah.....kata bu guru kalau membaca dalam hati nanti tidak mengganggu temannya''.  Hem.....memang sungguh luar biasa. Sebenarnya tujuan untuk membaca dalam hati selain tidak mengganggu temannya karena suara yang kencang tetapi ada tujuan lain yang sangat penting bagi anak.  Mungkin dari guru memberikan alasan tersebut karena si anak menginginkan penjelasan yang sederhana yang bisa ditangkap oleh mereka.  

Tujuan dari membaca dalam hati adalah untuk mengasah ingatan anak (memori otak) yang melibatkan pengaktifan mata anak itu sendiri.

Latihan membaca dalam hati memang harus diperkenalkan/dimulai sejak anak-anak bisa membaca sendiri

Agar lebih memperlancar ketrampilan anak dalam membaca maka orangtua wajib menyediakan buku bacaan tambahan agar anak semakin lancar dalam membaca.

Begitulah share dari saya semoga bisa bermanfaat bagi semuanya.

Baca Selengkapnya ....

Setiap Tanggal Berapa Hari Tani Nasional Diperingati ?

ditulis oleh : Bimbel Anak Friday, 12 September 2014 0 comments
Kegiatan Sehari-hari |
Ada yang masih ingat dengan lagu 'menanam jagung'?

Lagu yang biasa dinyanyikan oleh anak anak kecil di sekolahnya dulu. 

Atau bahkan lagu tersebut dipakai untuk mengiringi anak-anak dalam kegiatan pentas seni yang diadakan disekolahan mereka.  

''Cangkul....cangkul...cangkul 
yang dalam...menanam jagung di kebun kita''.

Itulah sedikit potongan lagu dari 
'menanam jagung'. 

Sudah ingat kan......  ?  Panas terik tidak menyurutkan bagi Bapak tani maupun Ibu tani untuk tetap mencangkul lahan pertaniaannya. 

Tidak merasakan lelah dan semua rasa lelahnya akan terobati tatkala hasil panen yang mereka dapatkan sesuai dengan harapan  dan pengorbanan mereka saat ini.

Dengan sekuat tenaga petani merawat lahannya agar tanaman yang mereka tanam bisa tumbuh subur. 

Alhasil kita bisa langsung menikmatinya dan makan sepuasnya.  Itu semua berkat jasa dari Bapak dan Ibu tani.  Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang agraris

Memiliki tanah yang subur serta memiliki beraneka ragan tanaman yang ada. 

Makanan pokok bagi masyarakat Indonesia adalah nasi, jadi pertanian di negara kita ini mayoritas ditanami dengan tanaman padi. 

Ada juga yang menanam yang lain, seperti jagung, kentang, sayuran, buah, dan masih banyak lagi yang lainnya.  

Maka dari itu untuk memperingati jasa dari para petani itulah maka setiap tanggal 24 September diperingati sebagai  Hari Tani Nasional

Pada tanggal tersebut seluruh masyarakat Indonesia selalu diingatkan secara terus menerus betapa pentingnya peran dari Bapak dan Ibu tani.  Kalau tidak ada mereka, darimana kita bisa mendapatkan beras yang akan kita makan setiap harinya. 

Apakah kita akan mananamnya sendiri?  Bisa dibayangkan betapa repotnya ......

Terima kasih untuk Bapak dan Ibu tani.  Terimaksih atas jasa jasamu yang menyediakan kami semua hasil dari lahanmu.

''Selamat Hari Tani Nasional,  majulah terus pertanian Indonesia''.

Baca Selengkapnya ....

Anak Cengeng? Salah Siapa?

ditulis oleh : Bimbel Anak Thursday, 11 September 2014 2 comments
foto lucu 
Bermain adalah salah satu proses  yang tidak bisa lepas dari masa perkembangan anak. Setiap anak pasti mengalaminya. Bermain bersama teman seumuran atau bahkan bermain dengan anak yang berumur diatas dan dibawahnya, itu tidak menjadi masalah. Justru dengan bermain bersama teman-temanya maka anak akan belajar berinteraksi bersosialisasi dengan orang lain.  Anak akan belajar bahwasanya kita hidup tidak bisa sendiri. 

Bantuan oranglain sudah pasti sangat diperlukan.  Tetapi bagaimana jika putra / putri kita memiliki emosi yang tidak bisa terkontrol?  

Mudah marah, cengeng, bad mood, suka histeris yang berlebihan.  Hal seperti inilah yang memerlukan perhatian khusus agar anak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Karena jika anak memiliki kontrol emosi yang baik maka segala sesuatu yang dilakukannya pasti akan dilakukannya dengan tenang tidak ceroboh.  

Sering ditemukan juga banyak kasus di dalam rumah, pada saat anak bermain dan ditemukan mainannya rusak maka anak akan marah marah tidak jelas.  Berteriak teriak dan bahkan membanting mainannya.  Jika ayah bunda menemukan kejadian seperti ini maka ayah bunda jangan membentak dan memarahinya. Inilah tugas dari ayah bunda untuk mengarahkan buah hatinya dan mengontrol emosi anak.  

Cobalah memberi pengertian secara halus. ''Nak....mainan yang rusak tidak apa-apa, mama tidak marah kok.  Pakai mainan yang lain ya....kan mainan adek masih banyak''.  Ayah bunda..., beri perhatian kepada buah hati secara halus dengan nada pelan, agar emosi si anak bisa terkontrol dengan baik.  Jadi anak tidak mudah marah atau cengeng jika bermain bersama temannya.


Baca Selengkapnya ....

Bahasa Gaul Tidak Baik Buat Anak

ditulis oleh : Bimbel Anak Wednesday, 10 September 2014 3 comments
Author Mbak Siphe 
Menyedihkan memang kalau melihat gaya bahasa anak-anak zaman sekarang sudah keluar dari jalur sopan santun, mereka menyebutnya dengan bahasa gaul / bahasa alay.  

Ketika putra putri ayah bunda sudah mulai berinteraksi dengan dunia luar ( teman-teman sekolah maupun teman main dirumah ), maka untuk mengenal bahasa gaul tersebut akan semakin mudah.  

Elo...gue...end.... itulah salah satu bahasa yang biasa diucapkan mereka. 

Padahal kita semua yakin bahwasanya orangtua tidak pernah mengajarkan hal yang demikian.  

Setiap keluar rumah untuk bermain bersama temanya pasti ada satu kosakata baru yang didapat. 'Enggak gitu juga keleessss....'..., wah semakin mengerikan saja. 

Jangan menganggap kosakata yang mereka ucapkan adalah sebuah lelucon dan jangan pernah bangga jika putra putri ayah bunda memiliki bahasa yang seperti itu.  Justru ayah dan bunda harus segera mengambil tindakan agar bahasa alay tidak mem 'booming' di kalangan putra putri anda.

Lalu bagaimana cara agar anak-anak anda tetap mamakai bahasa indonesia dengan baik dan benar?

1. Semuanya dimulai dari lingkungan terutama keluarga. Jika dalam satu keluarga tidak membiasakan kata-kata alay maka sudah bisa dipastikan buah hati kita juga tidak mengenal bahasa alay.

2. Jangan menganggap bahasa alay sebagai bahasa lucu-lucuan.  Bisa dibilang bahasa tersebut adalah bahasa yang keluar dari sopan santun kita sebagai bangsa Indonesia.

3. Jangan pernah membiarkan anak menonton acara televisi yang belum bisa ditonton olehnya, meskipun acara yang dilihat sudah sesuai dengan umurnya alangkah baiknya ayah bunda tetap mendampingi mereka.

4. Jika memang putra putri ayah bunda sudah memiliki sedikit kosa kata alay maka beri pengertian kepada mereka bahwa kata-kata tersebut tidak sopan diucapkan.  Terkadang anak akan lupa dan masih tetap mengulangi mengucapkan kata tersebut, jadi ayah bunda lah yang harus mengingatkan untuk tidak mengulanginya.

Ayah bunda, berilah perhatian kepada buah hati kita. Selamatkanlah mereka para penerus bangsa yang didambakan di masa depan nantinya.


Baca Selengkapnya ....

Proses Belajar Anak Tidak Harus Instan

ditulis oleh : Bimbel Anak Sunday, 7 September 2014 2 comments
1,2.....3,...klik 

Seringkali dijumpai orangtua bahkan guru dipusingkan dengan sikap anak yang enggan dan susah sekali untuk belajar. 

Bahkan kerap kali terdengar orangtua yang marah serta 

Berteriak - teriak mengatakan anaknya malas, bodoh, nakal tanpa terlebih dahulu mencari tahu apa penyebab dari mereka yang bermalas-malasan untuk belajar.


Sesungguhnya tidak ada yang namanya anak itu bodoh, malas, ataupun nakal

Setiap anak yang lahir sudah membawa kecerdasan nya masing-masing. 

Biasanya si anak enggan untuk belajar karena proses pembelajaran yang kita berikan tidak bertahap. 

Bahkan cenderung memaksa anak untuk belajar, yang diinginkan orangtua maupun guru adalah anak bisa membaca, menulis serta berhitung

Akan tetapi apakah sistem yang diberikan melalui tahapan-tahapan nya sudah sesuai dengan kurikulum yang ada?  

Jika memang cara pembelajaran yang tidak sesuai maka hal inilah yang membuat anak menjadi tidak suka untuk belajar sehingga pada akhirnya mereka akan menganggap bahwa belajar merupakan beban.

Maka dari itu jangan pernah memaksa anak untuk bisa langsung mengerti tentang apa yang kita berikan. Semuanya butuh proses waktu proses tidak secepat yang diperkirakan dan semua tidak ada yang instan

Buatlah suasan belajar yang menyenangkan karena pada saat anak mulai belajar dengan tahap awal yang dilihat jangan hasilnya terlebih dahulu tetapi bagaimana caranya kita melakukan proses belajar tersebut secara benar. 

Jika anak merasa senang dalam belajar maka ia akan mengulangi kegiatan tersebut ( belajar ) dimana saja dengan senang hati tanpa adanya paksaan ataupun terpaksa.

Apabila anak sudah mulai menyukai belajar membaca maka bisa dipastikan ia akan membaca setiap kata yang ia temui dimana saja. 

Rasa semangatnya akan lebih tinggi dan hal inilah yang akan semakin membuat anak menjadi lebih banyak memiliki pengetahuan baru.  Dan pastinya kemampuan membaca anak akan meningkat secara luar biasa.

Marilah kita selalu menumbuhkan minat anak terhadap kegiatan belajar agar tidak ada lagi anak-anak yang benci dengan aktifitas belajar. 

Jangan pernah menjadikan belajar adalah beban.  Buatlah belajar menjadi salah satu kebutuhan utama bagi kita semua dengan kasih sayang yang diberikan anak akan selalu menghargai apa yang telah diajarkan oleh guru pembimbingnya.

Baca Selengkapnya ....

photo of Sri
Sri Paryati @mbak siphe | Google
Bimbingan Belajar Anak
| Contact Email | Disclaimer | TOS/T$C | Prifacy Policy | Copyright of 2016 | Bimbingan Belajar Anak | My Ping in TotalPing.com |